Sabtu, 23 Februari 2019

Paham

Rintik hujan mulai membasahi sudut jalan dan kebahagiaan
Angin rindu terus menghembus tanpa ampun merasuk relung kesendirian
Sempat tersinggah dalam canda dan tawa
Setiap pertemuan ku jadikan momen bahagia walau resah karena nya

Sampai waktu yang terus berlalu
Dan pada akhirnya aku pun tau
Ini bukan yang kamu mau, dan aku menyadari itu

Sendiri kini mulai aku pahami
Keramaian dan cerita nyata jadi teman sepi
Untuk melangsungkan kebahagian aku dan kamu
Di setiap detik yang aku miliki
Di setiap mentari yang mendatangi mu saat pagi
- kdb

Rabu, 26 Desember 2018

Bencana

Ribuan tahun bumi menjadi tempat berpijak
Tak melulu soal cinta
Alam ini jadi saksi kita beranjak
Tumbuh, berjalan, berteriak sampai gundah gulana dirasa

Ibu pertiwi selalu memberi arti
Untuk setiap insan yang hidup dan mati
Untuk setiap makhluk yang pergi dan ditinggal sendiri
Untuk yang lelah bertarung dan sedang memperjuangkan harga diri

Ada batas dan teguran
Yang Maha kuasa juga bisa memberikan rencana
Ada duka yang memiliki batasan
Cinta yang di bina sekian tahun lama nya bisa porak poranda
Benci yang terungkap dapat meruntuhkan ego dan menyatukan cinta

Bencana dapat terjadi dimana pun berada
Hanya mampu berdoa
Semoga berkah surga bagi yang telah tiada
Dan dikuatkan jiwa raga bagi para keluarga
Juga seluruh makhluk bernyawa diseluruh sudut dunia

Kamis, 22 November 2018

Suara

Ah aku tidak pandai merangkai kata
Sebenarnya...
Aku hanya berbisik dalam jiwa
Saat kusandarkan kepala
Dan gadget yang ku genggam di depan mata

Bahkan untuk bersuara keras dan jelas
Aku harus merobohkan mental serba pemalas
Ya, alter ego yang kadang tidak waras
Kini aku manfaatkan untuk menjalin sosial dengan seribu paras

Angin yang berderu
Entah kemana langkah ku berlabuh
Udara semakin kencang layak puncak merbabu
Rusakan hati yang kian lama semakin merapuh

Seperti akan ku tuliskan
Aku tak kan hilang bak tawanan sekumpulan Nazi
Seperti Tan Malaka sampaikan
"Dari dalam kubur, suaraku akan jauh lebih keras dari pada di atas bumi"

Wah
Sudah macam betul kali tulisan ku siang ini
Tapi...
Banyak cara kan untuk kumpulan penikmat lagu "Orkes Patah Hati"?
Ya minimal sambil ngopi, sosialisasi juga lihat-lihat headline Si Politisi & Selebriti




Rabu, 14 November 2018

Detak

Ku warnai lagi hari menuju nirwana
Tak pernah henti kaki berjalan tapi sedikit berlari
Aku memang bukan orang yang cepat
Tidak cepat melangkah
Tidak cepat patah
Juga tidak cepat hilang arah

Selalu saja, ada waktu yang berdetak
Seiring lantunan jantung yang masih porak poranda
Pilihanku tak selalu benar
Dan tidak pula salah besar
Mengiringi angin yang juga nama ku
Aku melawan mu

Cahaya merah di udara
Guncangan dibatas ribuan kaki makin terasa
Dan firasat yang berteriak
Jaga hamba
Jaga orang yang ku cinta

Satukan kami dalam surga
Walau henti nya detak ini dalam waktu yang berbeda

Sabtu, 10 November 2018

Hai...

Beberapa malam terakhir
Air dari langit terus berjatuhan
Seakan selalu ingin menyapa
Padahal, sebagian insan kesal dengan kehadiran nya
Bagaimana tidak,
Jam yang seharus nya raga mulai mengeluh ingin di istirahatkan
Hujan lagi-lagi menghambat
Yang tadi nya ingin cepat, malah serba terlambat

Kali ini aku tidak sependapat
Karena teh tarik ku masih hangat
Masih lama aku bisa duduk di balkon kedai
Sembari menunggu rekan sejawat
Jari ini mencoba untuk membuka berbagai laman
Dengan ditemani beberapa laras dari westlife yang di putarkan
Aku bersenandung dalam diam

Kenapa hujan begitu ramah sore ini
Membuat berfikir
Sebenar nya aku bisa kembali
Hanya butuh terbiasa

Senantiasa
Memberikan bahagia
Membagikan luka
Izinkan untuk kembali ke sebuah lentera
Dimana bisa menulis kata-kata dengan ria dan duka
Mohon doa

© SINGA! 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis